Rabu, 20 Mei 2015

strategi pembelajaran


Pengertian Strategi Pembelajaran dan Macamnya
Tantangan yang dihadapi oleh para penggerak dunia pendidikan saat ini semakin banyak. salah satunya adalah perubahan atmosfer dunia pendidikan yang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang akan terus terjadi. Perlu untuk anda simak bahwa selain memberi dampak yang baik bagi peningkatan kualitas pembelajaran ternyata perkembangan teknologi ini juga memberikan efek samping yang kurang baik bagi dunia pendidikan terutama jika menyangkut tentang penyalahgunaan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Karenanya dalam menyampaikan pelajaran dan menjawab tantangan perkembangan teknologi yang terjadi, seorang tenaga pendidik haruslah aktif dalam mengikuti perkembangan tersebut dan memikirkan strategi pembelajaran yang baik untuk para peserta didik yang dimilikinya.
Strategi pembelajaran merupakan cara atau metode yang digunakan untuk melakukan pengajaran yang baik dan efektif yang diantaranya terbagi menjadi:
  1. Yang pertama adalah strategi pembelajaran secara langsung. Dalam hal ini para guru merupakan pemeran utama dalam penyampaian materi ajaran
kepada para peserta didik. Yang dengannya para guru harus aktif memberikan materi secara langsung. untuk strategi pembelajaran seperti ini bersifat deduktif.
·  Berbeda dengan strategi pembelajaran langsung maka yang selanjutnya adalah strategi pembelajaran tidak langsung. Dalam strategi pembelajaran seperti ini lebih dipusatkan pada para siswa yakni guru hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas mengelola lingkungan kondusif saat pembelajaran berlangsung.
·  Selanjutnya ada strategi pembelajaran interaktif. Strategi ini menekankan komunikasi yang terjalin antara para peserta didik dengan peserta didik yang lainnya maupun antara peserta didik dengan guru melalui kegiatan diskusi dan sharing untuk memecahkan sebuah permasalahan. Kelebihan dari strategi ini adalah mengajak peserta didik untuk lebih aktif dan peka terhadap setiap permasalahan yang dibahas dalam pembelajaran tersebut.
·  Yang keempat adalah strategi pembelajaran empiric, ini merupakan sebuah strategi pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas yang dilakukan oleh para peserta didik selama masa pembelajaran. 
·  Terakhir untuk melengkapi terdapat strategi pembelajaran mandiri yang dengannya bertujuan untuk meningkatkan potensi masing-masing peserta didik serta mengakomodir inisiatif yang mereka miliki untuk mengembangkan dirinya sendiri.
Dan demikianlah beberapa ulasan yang dapat saya berikan tentang strategi pembelajaran yang baik untuk diterapkan pada peserta didik di atas, semoga memberi banyak manfaat bagi anda.

Dosen : Dirgantara Wicaksono
Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKN

model pembelajaran tematik



Shared Model
                Model shared adalah organisasi kurikulum dan pembelajaran yang melibatkan dua mata pelajaran.Model  shared berbasis pada pemikiran berbagai ide yang tumpang tindih (overlaving)yang ada pada mata pelajaran.ide berupa konsep,skill,dan sikap yang tumpang tindih selanjutnya dijadikan dasar untuk materi pembelajaran.cara ini analogi dengan kita memandang objek jauh menggunakan teropong binokular yang menggunakan dua lensa.dimana kejelasan pandangan akan tercapai ketika dua pandangan atas suatu objek yang sama,yang tertangkap oleh masing-masing lensa,dipadukan menjadi satu tangkapan pandangan atas objek tersebut sehingga pandangan yang tadinya samar dan terpisah menjadi bersatu dan jelas.
                Contoh,pada mata pelajaran ips ada tema alat-alat transportasi,kemudian pada mata pelajaran ipa dan bahasan tentang macam-macam gerak.dalam kedua mata pelajaran tersebut terdapat tema yang overlapping yaitu ‘gerak’.konsep gerak ini selanjutnya dijadikan payung tau pengorganisasian materi pelajaran,untuk membahas kedua tema pelajaran tersebut.
                Sekilas model shared ini mirip dengan pendekatan tematik,namu fogarty menjelaskan,bahwa model ini berbeda dengan model tematik,karena dalam model shared pemusatan perhatian(fokus)diambil dari dalam mata pelajaran yang dipadukan .sedangkan model tematik pemusatan diambil dari luar mata pelajaran.
                Model shared lebih cocok digunakan pada mata –mata pelajaran yang dikelompokan –kelompokan secara luas,misalnya ips yang terdiri dari gabungan beberapa disiplin ilmu(ekonomi,sejarah,geografi)dan sebagainya.
                Di bawah ini disajikan ilustrasi integrasi model shared.selanjutnya akan dibahas jenis integrasi model terjala(webbed).

Dosen : Dirgantara Wicaksono 
Mata Kuliah : Pengmbangan Pembelajaran PKN 

shared model



A.    Pengertian shared model
             Model pembelajaran terpadu tipe shared didasarkan pada ide-ide pembagian yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk menggunakan model pembelajaran terpadu tipe shared dari gabungan kurikulum, guru perlu mempelajari dua ilmu berdasarkan hubungan konsep, sikap dan ketrampilan yang sama. (Fogarty, 1991: 44-46)
Model pembelajaran terpadu tipe shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya tumpang tindih ide-ide atau konsep dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini ditempuh didasarkan pada kenyataan bahwa banyak dijumpai terdapatnya suatu kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua atau lebih mata pelajaran.
Model shared adalah suatu model pembelajaran terpadu dimana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi antar mata pelajaran (kurikulum silang). Contohnya butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PKn misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, matematika dan ipa disejajarkan sebagai ilmu pengetahuan. Kesusastraan dan sejarah digabung pada label kemanusiaan, seni, musik, menari, dan drama. Dibawah payung kesenian yang pokok, teknologi komputer dan industri rumah tangga sebagai kesenian yang perlu dipraktekkan.
Jadi Pembelajaran model terbagi (shared) adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan ketrampilan yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Dalam disiplin komplementer tersebut, perencanaan partner dan atau pengajaran memfokuskan pada konsep, ketrampilan, dan sikap, yang terbagi (shared).



B. Karakteristik Shared Model
Shared model mempunyai beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas pembelajaran terpadu diantaranya sebagai berikut;
1.      Memadukan dua disiplin ilmu yang memiliki konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama.
2.      Memiliki disiplin komplementer
C.     Kelebihan Shared Model
Shared model (terbagi model) memilki beberapa kelebihan diantaranya sebagai berikut:
1.      Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.
2.      Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk menanamkan konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
3.      Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk menciptakan blok waktu yang lebih besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.
4.      Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan mendengarkan penjelasan guru, merespon pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, kerja sama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas.
5.      Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa merasa lebih akrab dengan guru, sehingga siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapat dan bertanya.
D.    Kekurangan Shared Model
Shared model (terbagi model) memilki beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut:
1.      Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
2.      Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
3.      Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling percaya dalam bekerja untuk menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan kompromi.
4.      Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki komitmen sama untuk bekerja melalui fase awal.
5.      Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya pendekatan yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa, karena model pembelajaran terpadu harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
E.     Jenjang pendidikan yang cocok untuk menerapkan model share
Salah satu model yang dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan adalah Shared Model. Model ini cocok di terapkan untuk semua tingkatan pelajar (SD,SMP.SMA maupun perguruan tinggi). Karena dapat memadukan konsep, sikap, dan ketrampilan dalam antar displin ilmu.
F.      Penerapan Shared Model dalam pembelajaran.
Setelah tim berbicara secara mendalam tentang displin ilmu yang dapat dipadukan dan menemukan konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama maka dibentuklah model shared dalam proses pembelajaran contohnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama seperti dibawah ini
Keterangan:
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PAI pada tema/ kurikulum  perilaku terpuji terdapat konsep, sikap dan keterampilan yang sama. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia konsep yang ditunjukan adalah “ibu malin rajin bekerja” sedangkan dalam mata pelajaran PAI konsep yang ditunjukan adalah “menampilkan perilaku rajin”. Kemudian, sikap yang ditunjukkan adalah “malin anak durhaka dan tidak menghormati orang tua” dengan “menampilkan perilaku hormat kepada orang tua”. Dalam keterampilannya diperoleh kesamaan antara “masyarakat desa menolong saat terdampar” dan “menampilkan perilaku tolong menolong”.










BAB III
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Model shared adalah suatu model pembelajaran terpadu dimana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi antar mata pelajaran (kurikulum silang). Shared Model juga memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangan.

B.     Saran
Dalam sebuah pembelajaran jika ditemukan overlapping konsep antar mata pelajarang yang tekait maka guru dapat menggunakan shared model agar memudahkan siswa memahami dan menerapkan konsep, sikap, dan ketrampilan yang ada pada antar maa pelajaran yang dipadukan.





DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh rizka pratiwi jaya di 01.13.00


Dosen : Dirgantara Wicaksono
Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKN

administrasi pendidikan



Pengertian Administrasi Pendidikan

           Drs.M.Ngalim Purwanto Administrasi Pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan penintegrasian segala sesuatu baik personal ,spiritual dan material yang bdersangkut paut dengan tercapainya tujuan pendidikan.
            Depdiknas RI Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan bersama dalam dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan ,pengorganisasian ,pengarahan,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pembiyaan
 dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersdia ,baik oersonal ,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif.
           Sedangkan menurut pendapat para ahli yang lainnya Adminitrasi pendidikan adalah suatu cara bekerja dengan orang –orang dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif ,yang berarti mendatangkan hasil yang baik dan tepat ,sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.atau administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah yang meliputi usaha-usaha besar seperti perumusan polis,pengarahan usaha ,koordinasi,konsultasi ,korespondensi,control dan seterusnya ,sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah ,menyapu halaman dan lain sebagainya .
      Dengan beberapa pengertian tersebut di atas ,mka perlu ditegaskan disini sebagai berikut;

a.    Bahwa seluruh administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.
b.   Bahwa administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang meliputi kegiatan perencanaan ,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan ,khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
c.    Bahwa administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti dilakukan di kantor-kantor ,inspeksi pendidikan lainnya. 

D. Tujuan Administrasi  Pendidikan
           Tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Kemudian menurut Sergiovani dan Carver  adalah efektivitas produksi,efesien,kemampuan menyesuaikan diri,dan kepuasan kerja.
           Sedangkan tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber dari tujuan pendidikan Nasional yang digariskan dalam GBHN adalah meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,mempertinggi budi pekerti,atau memiliki kepribadian mempertebal semangat kebangsaan agar menjadi manusia pembangunan ,memiliki kecerdasan serta terampil.
Pengertian supervisi pendidikan
     Pengertian Supervisi Pendidikan Dilihat dari sudut pandang etimologi supervisi
berasal dari kata super dan vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis,supervisi adalah penglihatan dari atas. Pengertian itu
merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi dimana yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang dilihat. Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan supervisi dilakukan oleh atasan kepada bawahan.
    Pelaksanaan supervisi atau pengawasan di setiaporganisasi memiliki peran yang cukup penting. Manullang(2005: 173) mendefinisikan pengawasan sebagai "Suatuproses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudahdilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula". Supervisi dilakukan di setiap lini organisasi, termasuk organisasi di dalam ranah pendidikan, salah satunya adalah sekolah.
    Kepala sekolah merupakan atasan di dalam lingkungan sekolah. Dimana seorang kepala sekolah memiliki peran strategis dalam memberi bantuan kepada guru-guru
dalam menstimulir guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik. E. Mulyasa (2004:111), "Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh
kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor".Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, ada saja kekurangan dan kelemahan yang dijumpai dalam proses pembelajaran, maka untuk memperbaiki kondisi
demikian peran supervisi pendidikan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan. Pelaksanaan supervisi bukan untuk mencari kesalahan guru tetapi pelaksanaan supervisi pada
dasarnya adalah proses pemberian layanan bantuan kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan meningkatkan kualitas hasil belajar.

c. Tujuan Supervisi Pendidikan

Fungsi dan tujuan, kedua hal tersebut cukup sulit untuk dibedakan, sebab seringkali satu objek dapat diterangkan dari segi fungsi dan dapat pula dari segi tujuan. Merujuk pendapat Made Pidarta (1999: 15) bahwa "Supervisor sebagai fungsi, bila ia dipandang sebagai bagian
atau organ dari organisasi sekolah. Tetapi bila dipandang dari apa yang ingin dicapai supervisi, maka hal itu merupakan tujuan supervisi".Kegiatan supervisi pendidikan bisa dimulai dari melakukan pengawasan. Maksudnya pengawasan (dalam arti supervisi pendidikan) dilakukan dengan maksud dapat menemukan hal-hal yang positif dan hal-hal yang negatif di dalam pelaksanaaan pendidikan. Jadi bukan semata-mata mencari kesalahan belaka. Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto (1984: 40), "Tujuan supervisi pendidikan adalah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik".
Lebih lanjut lagi Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto (40-41), menjabarkan tujuan konkrit dari supervisi pendidikan secara nasional antara lain:
·         Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
·          Membantu guru dalam membimbing pengalamanbelajar murid.
·          Membantu guru dalam menggunakan alat pengajaran modern, metode-metode, dan
  sumber-sumber pengalaman belajar.
·         Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
·         Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.
·         Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolah.
Sasaran supervisi
a)      secara umum sasarannya adalah proses pembelajaran peserta didik dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Karena itu supervisi pendidikan menaruh perhatian utama pada upaya-upaya peningkatan provesionalitas guru sehingga memiliki kemampuan :
1.      Merencenakan kegiatan pembelajaran
2.      Melaksanakan pembelajaran
3.      Menilai proses dan hasil pebelajaran
4.      Memanfaatkan hasil penilaian
5.      Memberikan umpan balik
6.      Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan
7.      Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
8.      Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu pembelajaran
9.      Memanfaatka sumber-sumber pembelajaran yang tersedia
10.  Mengembangkan interaksi pembelajaran(strategi,metode,dan teknik)
11.  Melakukan penelitian praktis untuk perbaikan pembelajaran

b)      Secara khusus dapat diklassifikasikan :
1)      Secara administratif (teknis administratif) misal perangkat pembelajaran
2)      Sasaran edukatif (teknis edukatf) misal pelaksanaan pembelajaran.