Kepemimpinan Kepala Sekolah
Diera desentralisasi seperti ini,
dimana sektor pendidikan juga dikelola secara otonom olleh pemerintah daerah,
praktis pendidikan harus ditingkatkan juga kearah yang lebih baik dalam arti
relefansina bagi kepentingan daerah maupun bagi kepentingan nasional. Manajemen
sekolah saat ini memeiliki kecendrungan kearah Schol based management
(manajemen berbasis sekolah/MBS)
Dalam kontek MBS, sekolah harus
meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam mengelolanya guna meningkatkan
kwalitas dan efisiensinya, meskipun demikian, otonomi pendidikan dalam konteks
MBS harus dilakukan dengan selalu mengacu kepada akuntabilitas terhadap
masyarakat, orngtus, siswa, maupun pemerinth pusat daerah.
Agar desentralisasi dan otonomi
pendidikan berhasil lebih baik kepemimpinan kepala sekolah perlu diberdayakan,
pemberdayaan kepemimpinan kepala sekolah berarti meningkatkan kemampuan secara
pungsional, sehigga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenang
dan tanggungjawabnya . kepala sekolah harus bertindak sebagai manajer ia harus
mampu mengaur agas semua potensi sekolahdapat berfungsi secara optimal. Hal ini
dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi dengan baik,
meliputi (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pengarahan; dan (4) dan
pengawasan.[22]
a. Standar Kompentensi Kepala Sekolah/ Madrasah
1.
Kepribadian
2.
Manajerial
3.
Kewira usahawan
4.
Supervisi
5.
Sosial.
b. Tim Penilai Kepala Sekolah menurut UU No 13 tahun 2007 Bab
IV Pasal 12
1.
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara
berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
2.
Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah.
3.
Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung
dengan
4.
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari
pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah
dimana yang bersangkutan bertugas.
5.
Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.
usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat
kepala sekolah/madrasah
b.
peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan
c.
Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah
6.
Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat
baik, baik, cukup, sedang atau kurang.
7.
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan
sesuai pedoman penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah yang
ditetapkan oleh Direktur Jendera
c. Aspek Supervisi Kepemimpinan kepala sekolah
No
|
Personil
|
Material
|
Operasional
|
1
|
Kepala sekolah
|
Kurikulum
|
Proses mengajar guru
|
2
|
Guru
|
Buku pelajaran
|
Proses belajar siswa
|
3
|
Karyawan
|
Komputer
|
Proses administrasi sekolah
|
4
|
Pengawas
|
Sarana prasarana
|
Pelaksanaan evaluasi
|
Sumber: Burhanuddin, dkk.[24]
Aspek-aspek yang akan disupervisi
oleh pengawas sekolah antara lain adalah
Kepala sekolah, Guru, Karyawan, Pengawas yang ditugaskan oleh kepala
sekolah untuk melakukan supervisi terhadap internal. Adapun meteri yang akan
di supervisi terhadap kepala sekolah antara lain kurikulum, buku pelajaran,
komputer, sarana dan prasarana. Masalah kurikulum tentang silabus, persiapan
pembelajaran, media pembelajaran dll, sedangkan masalah buku pelajaran yaitu
proses belajar siswa, apakah sesuai buku panduan pembelajaran atau buku
sumber yang digunakan oleh guru dalam menerapkan pembelajaran dengan
kurikulum yang ditentukan, sedangkan masalah karyawan disini apakah peralatan
administarasi yang ada di tata usaha kengkap seperti komputer, kertas, tinta
dll. Pengawas yang ditugaskan oleh kepala sekolah untuk melakukan supervisi
baik terhadap sarana-prasana yang telah direncanakan maupun terhadap evaluasi
yaitu bagaimana hasil dari pengawasannya atau supervisinya.
Metode dan Teknik Supervisi Kepala Sekolah
Ada dua metode yang pakai dalam melakukan
supervisi, yakni :
1.
Metode langsung
2.
Metode tak langsung
a.
Metode langsung adalah cara mensupervisi
dimana mereka (orang) yang diupervisi berhadapan lansung dengan supervisor,
Metode langsung dapat dilakukan dengan sejumlah teknik baik individual maupun
kelompok. Yang termasuk teknik individual, yaitu :
a.
Kunjungan kelas (classroom
visitation)
b.
Observasi kelas (classroom
observation)
c.
Pertemuan individual (indiviudal
conference)
d.
Saling mengunjungi (
intervisitation)
e.
Penilaian diri sendiri (self
evaluation
b.
Metode tak lansung adalah cara mensupervisi
dimana mereka tidak langsung berhadapan dengan supervisor tetapi menggunakan
media tertentu seperti televisi, radio dan sebagainya
|
Faktor pendukung kepemimpinan
kepala Sekolah
Teknik
kepemimpinan yaitu bagaimana seorang pemimpin mampu menciptakan situasi sehingga
menyebabkan orang yang dipimpinnya timbul kesadaran untuk melaksanakan apa yang
dikehendaki oleh pemimpin.[26]
Kepemimpinan yang berhasil memerlukan prilaku yang menyatukan yang merangsang
pengikutnya mencapai tujuannya. Adapun tujuan pendekatan prilaku ini adalah
untuk membedakan prilaku-prilaku yang dihubungkan dengan kepemimpinan yang
efektif.
Peran Kepala Sekolah
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada
kepemimpinan kepala sekolah. Karena ia merupakan pemimpin di
lembaganya, maka ia harus mampu membawa lembaganya kearah pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan, ia harus mampu melihat adanya perubahan kearah
yang lebih baik. Kepala Sekolah harus bertanggungjawab atas kelancaran dan
keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara formal
kepada atasannya atau secara imformal kepada masyarakat yang telah
menitipkan anak didik. Kepala sekolah sebagai seorang pendidik, admistrator,
pemimpin, dan supervisor¸ diharapkan dapat mengelola lambaga pendidikan kearah
perkembangan yang lebih baik dan dapat menjanjikan masa depan sekolah yang
dipimpinnya.
Agar desentralisasi dan
otonomi pendidikan berhasil dengan baik kepemimpinan kepala sekolah perlu
diberdayakan, pemberdayakan berarti peningkatan kemampuan secara fungsional,
sehingga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenag, dan
tanggungjawab nya. Dalam prespektif kebijakan pendidikan Nasional
Depdiknas (2006). Terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu sebagai:
1.
Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
2.
Kepala sekolah sebagai manajer
3.
Kepala sekolah sebagai administrator
4.
Kepala sekolah sebagai supervisor
5.
Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
6.
Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
7.
Kepala sekolah sebagai wira usahawan.[28]
Tujuan
Supervisi Kepala Sekolah
Adapun
tujuan supervisi pendidikan dapat dirinci sebagai berikut :
1. Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses belajar mengajar.
2. Mengendalikan penyelenggaraan bidang
teknis edukatif di sekolah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang
telah ditetapkan.
3. Menjamin agar kegiatan sekolah
berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan
berhasil secara optimal.
4. Menilai keberhasilan sekolah dalam
pelaksanaan tugasnya.
5. Memberikan bimbingan langsung untuk
memperbaiki kesalahan dan kekurangan, serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapi sekolah sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.
dosen : Dirgantara Wicaksono
mata kuliah : pengembangan pembelajaran di SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar