Selasa, 02 Juni 2015

Supervisi Kepemimpinan Kepala Sekolah


Kepemimpinan Kepala Sekolah
Diera desentralisasi seperti ini, dimana sektor pendidikan juga dikelola secara otonom olleh pemerintah daerah, praktis pendidikan harus ditingkatkan juga kearah yang lebih baik dalam arti relefansina bagi kepentingan daerah maupun bagi kepentingan nasional. Manajemen sekolah saat ini memeiliki kecendrungan kearah Schol based management (manajemen berbasis sekolah/MBS)
Dalam kontek MBS, sekolah harus meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam mengelolanya guna meningkatkan kwalitas dan efisiensinya, meskipun demikian, otonomi pendidikan dalam konteks MBS harus dilakukan dengan selalu mengacu kepada akuntabilitas terhadap masyarakat, orngtus, siswa, maupun pemerinth pusat daerah.
Agar desentralisasi dan otonomi pendidikan berhasil lebih baik kepemimpinan kepala sekolah perlu diberdayakan, pemberdayaan kepemimpinan kepala sekolah berarti meningkatkan kemampuan secara pungsional, sehigga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya . kepala sekolah harus bertindak sebagai manajer ia harus mampu mengaur agas semua potensi sekolahdapat berfungsi secara optimal. Hal ini dapat dilakukan jika kepala sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi dengan baik, meliputi (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pengarahan; dan (4) dan pengawasan.[22]
a.  Standar Kompentensi Kepala Sekolah/ Madrasah
1.    Kepribadian
2.    Manajerial
3.    Kewira usahawan
4.    Supervisi
5.    Sosial.
b.  Tim Penilai Kepala  Sekolah menurut UU No 13 tahun 2007 Bab IV Pasal 12 
1.    Penilaian kinerja  kepala  sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
2.    Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah.
3.    Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
4.    mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah dimana yang bersangkutan bertugas.
5.    Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:  
a.    usaha pengembangan  sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah/madrasah
b.    peningkatan  kualitas  sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan
c.    Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah
6.    Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan  amat baik,  baik,  cukup, sedang atau kurang.
7.    Penilaian kinerja  kepala  sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai  pedoman penilaian kinerja  kepala  sekolah/madrasah yang ditetapkan oleh  Direktur Jendera
c.    Aspek Supervisi Kepemimpinan  kepala sekolah
No
Personil
Material
Operasional
1
Kepala sekolah
Kurikulum
Proses mengajar guru
2
Guru
Buku pelajaran
Proses belajar siswa
3
Karyawan
Komputer
Proses administrasi sekolah
4
Pengawas
Sarana prasarana
Pelaksanaan evaluasi
Sumber: Burhanuddin, dkk.[24]
Aspek-aspek yang akan disupervisi oleh pengawas sekolah antara lain adalah
Kepala sekolah, Guru, Karyawan, Pengawas yang ditugaskan oleh kepala sekolah untuk melakukan supervisi terhadap internal. Adapun meteri yang akan di supervisi terhadap kepala sekolah antara lain kurikulum, buku pelajaran, komputer, sarana dan prasarana. Masalah kurikulum tentang silabus, persiapan pembelajaran, media pembelajaran dll, sedangkan masalah buku pelajaran yaitu proses belajar siswa, apakah sesuai buku panduan pembelajaran atau buku sumber yang digunakan oleh guru dalam menerapkan pembelajaran dengan kurikulum yang ditentukan, sedangkan masalah karyawan disini apakah peralatan administarasi yang ada di tata usaha kengkap seperti komputer, kertas, tinta dll. Pengawas yang ditugaskan oleh kepala sekolah untuk melakukan supervisi baik terhadap sarana-prasana yang telah direncanakan maupun terhadap evaluasi yaitu  bagaimana hasil dari pengawasannya atau supervisinya.
Metode dan Teknik Supervisi Kepala Sekolah
Ada dua metode yang pakai dalam melakukan supervisi, yakni :
1.    Metode langsung
2.    Metode tak langsung
a.         Metode langsung adalah cara mensupervisi dimana mereka (orang) yang diupervisi berhadapan lansung dengan supervisor, Metode langsung dapat dilakukan dengan sejumlah teknik baik individual maupun kelompok. Yang termasuk teknik individual, yaitu : 
a.    Kunjungan kelas (classroom visitation)
b.    Observasi kelas (classroom observation)
c.    Pertemuan individual (indiviudal conference)
d.   Saling mengunjungi ( intervisitation)
e.    Penilaian diri sendiri (self evaluation
b.         Metode tak lansung adalah cara mensupervisi dimana mereka tidak langsung berhadapan dengan supervisor tetapi menggunakan media tertentu seperti televisi, radio dan sebagainya
Faktor pendukung kepemimpinan kepala Sekolah
     Teknik kepemimpinan yaitu bagaimana seorang pemimpin mampu menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang dipimpinnya timbul kesadaran untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.[26] Kepemimpinan yang berhasil memerlukan prilaku yang menyatukan yang merangsang pengikutnya mencapai tujuannya. Adapun tujuan pendekatan prilaku ini adalah untuk membedakan prilaku-prilaku yang dihubungkan dengan kepemimpinan yang efektif.
Peran Kepala Sekolah
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung  pada kepemimpinan kepala sekolah. Karena ia  merupakan pemimpin di lembaganya,  maka ia harus mampu membawa lembaganya kearah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, ia harus mampu melihat adanya perubahan kearah yang lebih baik. Kepala Sekolah harus bertanggungjawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah secara formal kepada atasannya atau secara imformal kepada masyarakat  yang telah menitipkan anak didik. Kepala sekolah sebagai seorang pendidik, admistrator, pemimpin, dan supervisor¸ diharapkan dapat mengelola lambaga pendidikan kearah perkembangan yang lebih baik dan dapat menjanjikan masa depan sekolah yang dipimpinnya.
              Agar desentralisasi dan otonomi pendidikan berhasil dengan baik kepemimpinan kepala sekolah perlu diberdayakan, pemberdayakan berarti peningkatan kemampuan secara fungsional, sehingga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenag, dan tanggungjawab nya.  Dalam prespektif kebijakan pendidikan Nasional Depdiknas (2006). Terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu sebagai:
1.    Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
2.    Kepala sekolah sebagai manajer
3.    Kepala sekolah sebagai administrator
4.    Kepala sekolah sebagai supervisor
5.    Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
6.    Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
7.    Kepala sekolah sebagai wira usahawan.[28]
Tujuan Supervisi Kepala Sekolah
Adapun tujuan supervisi pendidikan dapat dirinci sebagai berikut :
1.    Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
2.    Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah sesuai dengan ketentuan  dan kebijakan yang telah ditetapkan.
3.    Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan berhasil secara optimal.
4.    Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya.
5.    Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan, serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.

dosen : Dirgantara Wicaksono 
mata kuliah : pengembangan pembelajaran di SD 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar