Pengertian supervisi
Menurut
Beberapa hal :
Arti
Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi),
maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).
Secara
morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan
inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang
dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya.Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi
sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata –
mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
Secara
sematik, Supervisi pendidikan
adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada
khususnya.
Secara
Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision”
artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Orang yang
melakukan supervisi disebut supervisor.
Pengertian
Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
a.
Good Carter, Memberi
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas
lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan
evaluasi pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam
jabatan mengajar.
b.
Boardman, Menyebutkan
Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing
secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di
sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka
dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu,
serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat
modern.
c.
Wilem Mantja
(2007) Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor
(jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar
(PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi,
yaitu; perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan
untuk perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan.
d.
Kimball Wiles
(1967)Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is
assistance in the development of a better teaching learning situation”. Kimball
Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat
penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yg
lebih baik.
e.
Mulyasa
(2006) supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan
supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas
dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
f.
Ross L
(1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L
memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan.
g.
Purwanto
(1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara
efektif.
Kegiatan
supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau
penilikan.Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,
dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang
berposisi diatas, pimpinan– terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat
untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur
dalam hal ini mengadakan :
Controlling :
memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
Correcting :
memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
Judging :
mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
Directing :
pengarahan, menentukan ketetapan/garis
Demonstration
: memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
Pemeriksaan
artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan Pengawasan adalah Melihat
apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan
pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.Kegiatan supervisi bukan
mencari – cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar
kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih
negatif untuk diupayakan menjadi positif,& melihat mana yang sudah positif
untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah
pembinaannya
Orang
yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut
supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala
sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya,
serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.
Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan
berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan
pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga
kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan pekerjaannya.
Tujuan dan
sasaran Supervisi
a. Tujuan
Supervisi
Tujuan utama
supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984;
Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum
Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf
agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
1.
Meningkatkan
mutu kinerja guru
·
Membantu guru
dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan
tersebut
·
Membantu guru
dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
·
Membentuk
moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,
bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan
lainnya.
·
Meningkatkan
kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
·
Menyediakan
sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam
pengajaran.
·
Sebagai salah
satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
2.
Meningkatkan
keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
3.
Meningkatkan
keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
4.
Meningkatkan
kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana
kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana
yang diharapkan.
5.
Meningkatkan
kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram
serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.
b. Sasaran Supervisi
Adapun
sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan
kemampuan profesional guru (Depdiknas,
1986; 1994 & 1995). Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi,
ada 3 macam bentuk supervisi :
Supervisi
Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik,
yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu
siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
Supervisi
Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
Supervisi
Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada
di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah
atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan
Sekolah), Perpustakaan dan
lain-lain.
Kelemahan Dan
Kelebihan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
a. Kelemahan
Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
·
Perlu biaya
yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
·
Perlu
penyediaan waktu yang tepat
·
Tidak
mencerminkan keadaan sehari-hari
·
Kurang
demokratis
·
Mengganggu
kelas lain dalam KBM, kelas sendiri ditinggalkan
·
Agak sulit
menentukan dan cukup menyita waktu
·
Agak sulit
menemukan waktu
·
Guru merasa
canggung dan kurang bebas
b. Kelebihan
Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
·
Dapat
mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk
perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan
·
Hal-hal yang
baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan
·
Dapat memberikan
bimbingan actual
·
Guru dapat
menunjukan hasil usahanya
·
Dapat
melayani kebutuhan khusus setempat
·
Dapat
mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk
perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.
DOSEN : DIRGANTARA WICAKSONO
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PKN SD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar